A. Identitas Buku
A.
Judul Buku : Rio de Raneiro
B.
Jenis Buku : Novel Persahabatan, misteri
C.
Penulis : Dona Nadira
D.
Penerbit : Dar! Mizan
E.
Cetakan : Cetakan I, Jumada At-Tsaniyah 1432 H/Mei
2011
Cetakan II, Dzulqadah 1432
H/Oktober 2011
F. Tebal : 204 hlm
G. Ukuran : 19.5 cm
B. Sinopsis
Rio
Ilham adalah laki-laki supernarsis dengan berbagai kemampuan, yang sukses
memerankan The Phantom dalam sebuah pertunjukan balet.
Keberhasilannya itu menyebabkan salah seorang penonton, Eliza Girari,
mencari sosok laki-laki misterius tersebut.
Tak disangka, Rio adalah kakak dari teman satu sekolah Eliza, Rika Ilham.
Dengan perasaan gembira yang meluap-luap, akhirnya Eliza belajar balet pada
Rio. Hingga kejadian tak terduga menimpa keluarga Eliza. Gudang garmen milik
ayah Eliza dikuras pencuri. Kasus ini menjadi ramai karena ditangani langsung
oleh beberapa detektif ulung.
Kenapa bisa begitu, ya? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa benar Rio
melakukan hal tersebut?
C. Kelemahan dan Keunggulan Buku
ð Kelemahan Buku :
1.
Sampul bukunya mudah terbaret
2.
Sampul bukunya mudah terlipat
ð Keunggulan Buku :
1.
Pemakaian bahasa bukunya bagus
2.
Ceritanya asik dan seru
3.
Dapat Collectible Card (kartu) untuk pembatas
D. Rangkuman
Hari ini aku
menonton pertunjukan balet. Sudah lama aku tidak menyaksikan
pertunjukan balet. Waktu sudah sore, aku langsung lari menuju kamarku untuk
memilih baju. Setelah itu aku mandi lalu berangkat.
Aku
mendapat tempat duduk yang strategis. Acara belum dimulai. Lima menit kemudian
acara dimulai. Aku kaget melihat suasana pemntasan ini begitu hidup. Ini bukan
balet murni, tapi lebih ke bentuk dongeng yang diceritakan.
Aku
menyukai salah satu pemeran dalam balet itu. Ia berperan sebagai The Phantom.
Aku melihat booklet-ku pemeran The Phantom itu. Namanya Rio “Dewa” Ilham. Rio
Ilham? Namanya mengingatkanku pada teman satu sekolahku. Rika Ilham. Mungkin
nanti aku akan bertanya pada Rika di sekolah.
Sekolahku
akan mengadakan pementasan pentas seni yang bernama Hexon Artivista. Aku salah
satu dari panita acara tersebut. Aku dan Clara ditugaskan oleh Kak Bayu untuk
mengatur auditorium. Tiba-tiba, Clara bertanya padaku tentang penpal-ku, Rane.
Clara bertanya kabarnya dan aku menjawab Rane baik-baik saja.
Aku
dan Clara melihat seseorang yang sedang mengutak-atik equalizer mirip
dengan rane. Kami bingung, apakh itu rane atau bukan. Lalu, kami tak
mempedulikan itu. Setelah selesai, aku dan Clara menunjukan hasil pengaturan
auditorium. Kak Bayu bilang pada ku bahwa Rika mencariku dan mengajak makan
siang. Memang ada apa?
Aku
mendatangi Rika diwaktu istirahat.Rika hanya ingin makan bersamaku karena sudah
lama kami tidak makan bersama. Rika mengajakku untuk bermain dirumahnya besok
sore. Karean aku takut tidak diizinkan bermain, aku mengajak Rika main
dirumahku. Dan Rika setuju.
Hari
ini Rika akan berkunjung ke rumahku dan minggu depan aku ke rumah Rika. Aku
pulang bersama Rika, Zoe, Alia, dan Maylis. Kami bingung ingin bermain apa. Dan
kami memutuskan untuk bermain petak umpet dirumahku.
Alia
yang jaga. Aku melihat Rika kebingungan mencari tempat megumpat. Aku
mengajaknya mngumpat bersamaku. Aku membawanya menuju lorong buntu. Ada pintu
yang samar disitu, dan aku membukanya. Rika kebingungan dan aku memberitahunya
bahwa pintu yang dimasuki kami yaitu pintu menuju gudang Fabricatory, pabrik
kain milikk ayahku. Rka kaget dan dia bilang tidak bakal bilang ke siapa-siapa.
Rika
berkata bahwa ia akan di jemput oleh kakanya. Aku bertanya pandanya tentang
pertunjukan balet itu dan benar! Ternyata Rio Ilham adalah kakanya Rika. Aku
senang sekali. Dan akhirnya Rika pulang lalu disusul oleh temanku yang lainnya.
Dirumah Rika, Rika dan kakaknnya Rio
bertengkar sedikit karena sikap kakaknya tadi dirumah Eliza. Dan, keluarga
Ilham (keluarga Rika) adalah keluarga seniman sejati.
Kak
Bayu meminta bantuan ayahnya Rika untuk membuat background musik untuk
pertunjukan seni di sekolah. Rio memasuki kamar kakanya, Rei untuk meminjam
ruangan studio Rei.Rika masuk ke studio Rei untuk bertemu dengan Rio dan
berkata bahwa Eliza ingin diajari balet oleh Rio.
Hari ini, aku akan bermain dirumah
Rika. Kami bingung ingin bermain apa. Suasana sunyi karena kami sibuk berfikir.
Akhirnya aku membuak percakapan dengan bertanya bagimana pelajaran sekolah
sekarang. Aku melihat Rio menuruni tangga dan dia menyapaku. Rio mengajakku
untuk diajari balet oleh-nya. Rumah Rika memiliki tempat latihan balet khusus
untuk Rio. Rio mengajariku beberapa pola dasar balet. Aku kelalahan belajar
balet dan akhirnya aku bilang agar aku hanya melihat kak Rio menari saja.
Rio bertanya pada Rika tentang
Eliza. Rika memberitahu Rio bahwa ayah Eliza adalah pemilik Fabricatory dan
pintu belakang rumah Eliza yang menuju gudang Fabricatory. Rio kaget dengan apa
yang diberitahu oleh Rika. Rio merupakan salah satu penggemar produk
Fabricatory.
Hari
ini aku dan para panitia lainnya sedang menyiapkan panggung. Aku melihat Rio
bersama Ayahnya di equalizer. Clara bertanya padaku apa itu Rane apa
bukan dan aku menjawabnya itu Rio. Kak Rio meneleponku dan mengajakku untuk
latihan balet lagi.
Rio
sedang menunggu dirumahnya. Tiba-tiba, salah satu temannya dari AIBA (Asian
International Balet Academy) mengajaknya untuk kumpul-kumpul. Dan rio setuju
untuk ikut. Rio tidak memberi tahu Eliza kalau ia akan kumpul-kumpul bersama
temannya.
Aku
sudah siap untuk pergi ke rumah Rika. Aku pergi naik Hangtram menuju
rumah Rika. Ketika sampai, Ayah Rika berkata bahwa Rio pergi kumpul-kumpul
bersama temannya. Aku menyesal telah datang dan seharusnya Rio bilang padaku.
Sudahlah.
Aku
sedang tiduran diksurku dan tiba-tiba saja ayah meneleponku dan berkata bahwa
besok aku sekeluarga akan libur ke Pulau Azula. Aku langsung menyiapkan
barang-barangku. Dan tidur. Disana, aku langsung memohaon pada ayahku untuk
melihat pantai terlebih dahulu.
Tiba-tiba,
kak Rio megirim SMS padaku dan ia bilang bahwa aku dikeluarkan dari kepanitiaan
pentas seni sekolahku. Aku tidak percaya itu. Kak Bayu akan memberitahuku
langsung jika iya aku dikeluarkan.
Disekolah,
tiba-tiba sana Rio mengejekku dengan bilang Tukang Kain. Aku tidak tahu kenapa
tiba-tiba ia berkata seperti itu. Aku dan Karina sedang makan. Dari belakang
ada seseorang yang menepuk bahuku. Ternyata Kak Bayu. Dia bilang aku sudah
bolos latihan selama dua kali. Ternyata aku belum dikeluarkan oleh Kak Bayu.
Aku
menelepon Rika untuk berbicara dengannya tentang Rio. Aku bertanya apakah Rio
seorang pembohong atau tidak. Rika menjawab tergantung. Kadang Rio membenci
orang tanpa alasan yang jelas dan akan membuat orang itu kesusahan.
Hari
ini hari pementasan tiba. Panitia menyediakan kotak untuk sumbangan bencana
gempa. Aku pergi kesekolah berjalan kaki. Aku bertemu dengan salah satu pemeran
dalam pementasan tadi yang juga teman dekat Rio. Namanya Mori. Dia tersesat
mencari sekolahku. Aku mengantarnya ke sekolah. Di sekolah, Rio mengajakku
bercanda dan aku tak suka candaan itu. Aku memarahinya dan dia memarahiku
sambil mengancamku.
Rio
minta maaf kepadaku soal kejadian tadi. Aku mengobrol dengan Kak Mori, Rio,
Tari, Irina dan Victor. Pementasaan begitu lancar. Aku tidak benar-benar
menonton acara itu karena aku mondar-mandir karena aku panitia. Rio ikut
berperan dalam pementasan itu sebagai bintang tamu. Ia bernyanyi dan suara Rio
begitu bagus.
Rio
mengajak Rei berkemah di lokasi dekat gempa bumi dekat dengan Helenska. Aku
sedang menonton televisi dan Rio mengirim sebuah video lucu sebagai tanda
permintaan maaf ketika pementasan kemarin.
Hari
ini ayahku mengabariku bahwa ada seseorang yang membeli setengah gudang
Fabricatory dan hanya meninggalkan uang di koper yang harganya setara dengan
barang yang diambilnya. Dan tidak ada satu orang pun yang tahu siapa itu. Aku
berfikir bahwa Rio yang melakukan itu.
Ayahku
sudah menghubungi kepolisian dan besok akan datang seorang detektif yang akan
menangani masalah ini. Ayah Rio mengajak keluarganya makan bersama di Liasam.
Ayah Rio bingung. Terakhir kali uang ayah rio ada seratus tujuh puluh ribu
Aure. Dan sekarang hanya seratus dua puluh ribu Aure.
Ayah
Rio melapor pada polisi karea uangnya hilang lima puluh ribu Aure. Hari ini,
Amta, detektif yang akan menolong keluarga Ilham datang ke rumah keluarga
Ilham. Ternyata Amta teman lama Rio.
Hari
ini detektif Algine yang menangani masalah mengurasan gudang ayahku
mewawancaraiku. Dia bertanya tentang lorong yang pernah aku masuki ketika main
petak umpet. Algine meminta rekaman CCTV rumah tetanggaku.
Setelah
kasus ini diselesaikan, ternyata pelakunya adalah Rio dan Rei. Mereka mengambil
uang ayah mereka sebanyak lima puluh ribu Aure dan membeli kain yang banyak di
gudang Fabricatory untuk orang korban bencana alam. Rei dijatuhi hukuman empat
bulan penjara dan Rio enam bulan penjara.