Sabtu, 15 April 2017

Resensi Novel Rio De Raneiro

A. Identitas Buku
A.    Judul Buku      : Rio de Raneiro
B.     Jenis Buku        : Novel Persahabatan, misteri
C.     Penulis             : Dona Nadira
D.    Penerbit            : Dar! Mizan
E.     Cetakan            : Cetakan I, Jumada At-Tsaniyah 1432 H/Mei 2011
   Cetakan II, Dzulqadah 1432 H/Oktober 2011
      F.  Tebal                 : 204 hlm
      G.  Ukuran             : 19.5 cm
B. Sinopsis
            Rio Ilham adalah laki-laki supernarsis dengan berbagai kemampuan, yang sukses memerankan The Phantom dalam sebuah pertunjukan balet.
Keberhasilannya itu menyebabkan salah seorang penonton, Eliza Girari, mencari sosok laki-laki misterius tersebut.
Tak disangka, Rio adalah kakak dari teman satu sekolah Eliza, Rika Ilham. Dengan perasaan gembira yang meluap-luap, akhirnya Eliza belajar balet pada Rio. Hingga kejadian tak terduga menimpa keluarga Eliza. Gudang garmen milik ayah Eliza dikuras pencuri. Kasus ini menjadi ramai karena ditangani langsung oleh beberapa detektif ulung.
Kenapa bisa begitu, ya? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa benar Rio melakukan hal tersebut?     

C. Kelemahan dan Keunggulan Buku
ð  Kelemahan Buku :
      1. Sampul  bukunya mudah terbaret
      2. Sampul bukunya mudah terlipat
ð  Keunggulan Buku :
      1. Pemakaian bahasa bukunya bagus
      2. Ceritanya asik dan seru
      3. Dapat Collectible Card (kartu) untuk pembatas
  
D. Rangkuman

Hari ini aku menonton  pertunjukan balet. Sudah lama aku tidak menyaksikan pertunjukan balet. Waktu sudah sore, aku langsung lari menuju kamarku untuk memilih baju. Setelah itu aku mandi lalu berangkat.
            Aku mendapat tempat duduk yang strategis. Acara belum dimulai. Lima menit kemudian acara dimulai. Aku kaget melihat suasana pemntasan ini begitu hidup. Ini bukan balet murni, tapi lebih ke bentuk dongeng yang diceritakan.
            Aku menyukai salah satu pemeran dalam balet itu. Ia berperan sebagai The Phantom. Aku melihat booklet-ku pemeran The Phantom itu. Namanya Rio “Dewa” Ilham. Rio Ilham? Namanya mengingatkanku pada teman satu sekolahku. Rika Ilham. Mungkin nanti aku akan bertanya pada Rika di sekolah.
            Sekolahku akan mengadakan pementasan pentas seni yang bernama Hexon Artivista. Aku salah satu dari panita acara tersebut. Aku dan Clara ditugaskan oleh Kak Bayu untuk mengatur auditorium. Tiba-tiba, Clara bertanya padaku tentang penpal-ku, Rane. Clara bertanya kabarnya dan aku menjawab Rane baik-baik saja.
            Aku dan Clara melihat seseorang yang sedang mengutak-atik equalizer mirip dengan rane. Kami bingung, apakh itu rane atau bukan. Lalu, kami tak mempedulikan itu. Setelah selesai, aku dan Clara menunjukan hasil pengaturan auditorium. Kak Bayu bilang pada ku bahwa Rika mencariku dan mengajak makan siang. Memang ada apa?
            Aku mendatangi Rika diwaktu istirahat.Rika hanya ingin makan bersamaku karena sudah lama kami tidak makan bersama. Rika mengajakku untuk bermain dirumahnya besok sore. Karean aku takut tidak diizinkan bermain, aku mengajak Rika main dirumahku. Dan Rika setuju.
            Hari ini Rika akan berkunjung ke rumahku dan minggu depan aku ke rumah Rika. Aku pulang bersama Rika, Zoe, Alia, dan Maylis. Kami bingung ingin bermain apa. Dan kami memutuskan untuk bermain petak umpet dirumahku.
            Alia yang jaga. Aku melihat Rika kebingungan mencari tempat megumpat. Aku mengajaknya mngumpat bersamaku. Aku membawanya menuju lorong buntu. Ada pintu yang samar disitu, dan aku membukanya. Rika kebingungan dan aku memberitahunya bahwa pintu yang dimasuki kami yaitu pintu menuju gudang Fabricatory, pabrik kain milikk ayahku. Rka kaget dan dia bilang tidak bakal bilang ke siapa-siapa.
            Rika berkata bahwa ia akan di jemput oleh kakanya. Aku bertanya pandanya tentang pertunjukan balet itu dan benar! Ternyata Rio Ilham adalah kakanya Rika. Aku senang sekali. Dan akhirnya Rika pulang lalu disusul oleh temanku yang lainnya.


            Dirumah Rika, Rika dan kakaknnya Rio bertengkar sedikit karena sikap kakaknya tadi dirumah Eliza. Dan, keluarga Ilham (keluarga Rika) adalah keluarga seniman sejati.
            Kak Bayu meminta bantuan ayahnya Rika untuk membuat background musik untuk pertunjukan seni di sekolah. Rio memasuki kamar kakanya, Rei untuk meminjam ruangan studio Rei.Rika masuk ke studio Rei untuk bertemu dengan Rio dan berkata bahwa Eliza ingin diajari balet oleh Rio.
            Hari ini, aku akan bermain dirumah Rika. Kami bingung ingin bermain apa. Suasana sunyi karena kami sibuk berfikir. Akhirnya aku membuak percakapan dengan bertanya bagimana pelajaran sekolah sekarang. Aku melihat Rio menuruni tangga dan dia menyapaku. Rio mengajakku untuk diajari balet oleh-nya. Rumah Rika memiliki tempat latihan balet khusus untuk Rio. Rio mengajariku beberapa pola dasar balet. Aku kelalahan belajar balet dan akhirnya aku bilang agar aku hanya melihat kak Rio menari saja.
            Rio bertanya pada Rika tentang Eliza. Rika memberitahu Rio bahwa ayah Eliza adalah pemilik Fabricatory dan pintu belakang rumah Eliza yang menuju gudang Fabricatory. Rio kaget dengan apa yang diberitahu oleh Rika. Rio merupakan salah satu penggemar produk Fabricatory.
            Hari ini aku dan para panitia lainnya sedang menyiapkan panggung. Aku melihat Rio bersama Ayahnya di equalizer. Clara bertanya padaku apa itu Rane apa bukan dan aku menjawabnya itu Rio. Kak Rio meneleponku dan mengajakku untuk latihan balet lagi.
            Rio sedang menunggu dirumahnya. Tiba-tiba, salah satu temannya dari AIBA (Asian International Balet Academy) mengajaknya untuk kumpul-kumpul. Dan rio setuju untuk ikut. Rio tidak memberi tahu Eliza kalau ia akan kumpul-kumpul bersama temannya.
            Aku sudah siap untuk pergi ke rumah Rika. Aku pergi naik Hangtram menuju rumah Rika. Ketika sampai, Ayah Rika berkata bahwa Rio pergi kumpul-kumpul bersama temannya. Aku menyesal telah datang dan seharusnya Rio bilang padaku. Sudahlah.
            Aku sedang tiduran diksurku dan tiba-tiba saja ayah meneleponku dan berkata bahwa besok aku sekeluarga akan libur ke Pulau Azula. Aku langsung menyiapkan barang-barangku. Dan tidur. Disana, aku langsung memohaon pada ayahku untuk melihat pantai terlebih dahulu.
            Tiba-tiba, kak Rio megirim SMS padaku dan ia bilang bahwa aku dikeluarkan dari kepanitiaan pentas seni sekolahku. Aku tidak percaya itu. Kak Bayu akan memberitahuku langsung jika iya aku dikeluarkan.
            Disekolah, tiba-tiba sana Rio mengejekku dengan bilang Tukang Kain. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba ia berkata seperti itu. Aku dan Karina sedang makan. Dari belakang ada seseorang yang menepuk bahuku. Ternyata Kak Bayu. Dia bilang aku sudah bolos latihan selama dua kali. Ternyata aku belum dikeluarkan oleh Kak Bayu.
            Aku menelepon Rika untuk berbicara dengannya tentang Rio. Aku bertanya apakah Rio seorang pembohong atau tidak. Rika menjawab tergantung. Kadang Rio membenci orang tanpa alasan yang jelas dan akan membuat orang itu kesusahan.
            Hari ini hari pementasan tiba. Panitia menyediakan kotak untuk sumbangan bencana gempa. Aku pergi kesekolah berjalan kaki. Aku bertemu dengan salah satu pemeran dalam pementasan tadi yang juga teman dekat Rio. Namanya Mori. Dia tersesat mencari sekolahku. Aku mengantarnya ke sekolah. Di sekolah, Rio mengajakku bercanda dan aku tak suka candaan itu. Aku memarahinya dan dia memarahiku sambil mengancamku.
            Rio minta maaf kepadaku soal kejadian tadi. Aku mengobrol dengan Kak Mori, Rio, Tari, Irina dan Victor. Pementasaan begitu lancar. Aku tidak benar-benar menonton acara itu karena aku mondar-mandir karena aku panitia. Rio ikut berperan dalam pementasan itu sebagai bintang tamu. Ia bernyanyi dan suara Rio begitu bagus.
            Rio mengajak Rei berkemah di lokasi dekat gempa bumi dekat dengan Helenska. Aku sedang menonton televisi dan Rio mengirim sebuah video lucu sebagai tanda permintaan maaf ketika pementasan kemarin.
            Hari ini ayahku mengabariku bahwa ada seseorang yang membeli setengah gudang Fabricatory dan hanya meninggalkan uang di koper yang harganya setara dengan barang yang diambilnya. Dan tidak ada satu orang pun yang tahu siapa itu. Aku berfikir bahwa Rio yang melakukan itu.
            Ayahku sudah menghubungi kepolisian dan besok akan datang seorang detektif yang akan menangani masalah ini. Ayah Rio mengajak keluarganya makan bersama di Liasam. Ayah Rio bingung. Terakhir kali uang ayah rio ada seratus tujuh puluh ribu Aure. Dan sekarang hanya seratus dua puluh ribu Aure.
            Ayah Rio melapor pada polisi karea uangnya hilang lima puluh ribu Aure. Hari ini, Amta, detektif yang akan menolong keluarga Ilham datang ke rumah keluarga Ilham. Ternyata Amta teman lama Rio.
            Hari ini detektif Algine yang menangani masalah mengurasan gudang ayahku mewawancaraiku. Dia bertanya tentang lorong yang pernah aku masuki ketika main petak umpet. Algine meminta rekaman CCTV rumah tetanggaku.

            Setelah kasus ini diselesaikan, ternyata pelakunya adalah Rio dan Rei. Mereka mengambil uang ayah mereka sebanyak lima puluh ribu Aure dan membeli kain yang banyak di gudang Fabricatory untuk orang korban bencana alam. Rei dijatuhi hukuman empat bulan penjara dan Rio enam bulan penjara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar